Minggu, 17 April 2016

Ayahnya   : Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah
Ibunya       : Zainab bin Madz’un bin Habib bin Wahb
Suku          : Qurays

Hafsah dinikahi Rasulullah pada tahun ke 2 Hijriah, bersamaan dengan berkumpulnya Aisyah dengan Rasulullah. Pada saat itu beliau adalah janda Khunais bin Hudzafah As-Sahmi. Wali pernikahan Hafsah dengan Rasulullah adalah ayahnya sendiri, Umar bin Khattab. Hafsah hidup bersama Rasulullah selama 8 tahun. Beliau meninggal di bulan Sya’ban di masa kekhilafahan Marwan bin Al-Hakam R.A.

 Keistimewaan Hafsah binti Umar bin Khattab r.a

1.                   Hafsah binti Umar adalah istri pilihan Rasulullah SAW

Ketika Hafsah menjanda diusia muda, Umar bergegas mencarikan suami baru untuk putrinya. Beliau menawarkan Hafsah kepada Utsman tetapi Utsman menolak karena ia sebenarnya mengharapkan putri Rasulullah. Umar kecewa. Beliau kemudian menawarkan Hafsah kepada Abu Bakar tetapi Abu Bakar malah mendiamkannya. Tidak menerima juga tidak menolak. Sikap Abu Bakar membuat Umar lebih kesal kepadanya dibanding kepada Utsman yang terang-terangan menolak. Namun kekecewaan Umar tidak berlangsung lama karena Rasulullah datang sebagai pengganti keduanya.
Ketika Hafsah sudah dinikahi Rasulullah, Abu Bakar datang kepada Umar untuk mengklarifikasi sikapnya.
“Abu Bakar berkata, ‘Janganlah Engkau marah kepadaku Umar! Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku untuk menerima tawaranmu kepadaku melainkan karena aku mengetahui Rasulullah pernah menyebut-nyebut Hafsah dan aku tidak ingin membuka rahasia beliau. Jika beliau tidak menginginkan Hafsah, aku pasti menerima Hafsah.’” (HR. Imam Ahmad, Muslim dan An-Nasai)

2.                   Demi Hafsah, Rasulullah mengharamkan Mariyah Al Qibtiyyah

Hafsah adalah istri yang memiliki kedudukan baik di sisi Rasulullah dan sangat pencemburu. Suatu ketika ia menyampaikan kecemburuannya terhadap Mariyah, budak Rasulullah yang berasal  dari Mesir dan sangat cantik. Demi menyenangkan hati Hafsah, Rasulullah bersabda,
“Aku bersaksi kepadamu, bahwa budak wanitaku (Mariyah) ini haram bagiku demi mendapat keridhaanmu.” (HR. Ibnu Jarir Ath Thabari)

3.                   Hafsah berasal dari keluarga Umar yang dirahmati

Ketika Rasulullah mengharamkan Mariyah, Hafsah membocorkan Rahasia tersebut kepada Aisyah sehingga terjadi fitnah di rumah Rasulullah. Hal ini sangat menyusahkan Rasulullah dan menyebabkan beliau menjauhi istri-istrinya.
“Rasulullah SAW mencerai Hafsah. Hal itu didengar Umar bin Khattab. Kemudian ia menuangkan tanah ke atas kepalanya, sambil berkata, ‘Allah tidak peduli kepada Umar dan putrinya.’ Keesokan harinya, Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan berkata, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkanmu merujuk Hafsah sebagai rahmat untuk Umar” (HR. Ath Thabrani)
Umar kesal dengan sikap Hafsah yang selalu bersekutu dengan Aisyah untuk mengelabuhi istri-istri Rasulullah yang lain. Beliau menasehati Hafsah,
“Wahai putriku, Engkau tidak sebanding dengan Aisyah. Ayahmu juga tidak sebanding dengan ayah Aisyah. Jadi jangan berbuat seperti Aisyah yang merasa bangga atas kecantikannya dan kecintaan Rasulullah kepadanya. Demi Allah, Rasulullah tidak mencintaimu – seperti Rasulullah mencintai Aisyah -. Kalau bukan karena aku, tentu Engkau telah diceraikan.”

4.                   Hafsah dijamin menjadi istri Rasulullah di Surga

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril berkata kepadaku, ‘Rujuklah kepada Hafsah, karena ia banyak puasa dan Qiyamul lail, serta istrimu di Surga’.” (HR. Ibnu Sa’ad, Al Hakim, dan Ath-Thabrani)

5.                   Hafsah menyimpan Mushaf Al Qur’an


Naskah atau Mushaf Al-Quran pada awalnya diserahkan kepada Khalifah Abu Bakar Ash-shiddiq. Setelah beliau wafat Mushaf dipindahkan pada Khalifah Umar bin Khattab. Setelah Khalifah Umar Wafat, Mushaf disimpan oleh putrinya yaitu Hafsah binti Umar.

0 komentar:

Posting Komentar